06/12/21

Pembahasan Soal PAS Kelas VIII

 

PEMBAHASAN SOAL LATIHAN PAS

Link Soal https://pojokmtsn4trenggalek.blogspot.com/2021/12/latihan-soal-pas-ganjil-kelas-8.html

 

 

Mata Pelajaran         : Al Qur’an Hadits

Semester                   : Ganjil

Kelas                          : VIII

 

JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA

  1. B

Hukum bacaan mad secara umum dibagi menjadi 2 yaitu Mad Thabi’i (Mad Asli) dan Mad Far’i (Mad Cabang).

  1. C

Option A: mengandung hukum bacaan Mad Thabi’i alif pada lafal  اَصْحَابِ

Option B: mengandung hukum bacaan Mad Thabi’I wawu pada lafal يَقُوْلُ

Option D: mengandung hukum bacaan Mad Thabi'I alif pada lafal الْحُسْرَانُ

  1. B

Cukup jelas

  1. A

Cukup jelas

  1. D

Cara membaca Mad ‘Aridl Lissukun ada 3 yaitu:

Thuul dengan cara dibaca sepanjang 6 harakat/3 alif

Tawassuth dengan cara dibaca sepanjang 4 harakat/2 alif

Qasr dengan cara dibaca sepanjang 2 harakat/1 alif

Panjang bacaan Mad ‘Aridl Lissukun paling afdal/utama 6 harakat/3 alif

  1. C

Pada ayat  وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللهِ اَفْوَاجًا  ada hukum bacaan Mad Iwad karena di akhir ayat ada fathahtain yang dibaca fathah dan dipanjangkan 2 harakat/1 alif

  1. D

Pada lafal  خَوْفٍ   ada wawu berharakat sukun dan huruf sebelaumnya berharakat fathah, sedangkan sesudahnya ada huruf hidup yang dibaca mati karena dibaca waqaf/berhenti

  1. A

Pada lafal الدِّيْنِ  terdapat hukum bacaan Mad ‘Aridl Lissukun yang berasal dari Mad Thabi’I Alif

  1. C

Pada lafal  وَالصَّيْفِ  terdapat hukum bacaan Mad Layyin yang cara membacanya seperti cara membaca Mad ‘Aridl Lissukun yakni bisa 2 1 alif/2 harakat, 2 alif/4 harakat, atau 3 alif/6 harakat. Paling afdhal dibaca sepanjang 3 alif

  1. A

Lafal  اَلِيْمًا  mengandung hukum bacaan Mad Iwad sehingga cara membacanya seperti pada option A

  1. D

Pada ayat  مِنَ اْلجِنَّةِ وَالنَّاسِ    terkandung hukum bacaan Mad ‘Aridl Lisuukun yang berasal dari Mat Thabi’I Alif

  1. D

Hukum bacaan Mad ‘Aridl Lisukun pasti terdapat di akhir ayat atau ketika ada tanda waqaf/dibaca berhenti. Namun ketika tidak berada pada 2 kondisi tersebut maka kembali kepada hukum asalnya yakni Mat Thabi’i

  1. C

Cukup jelas

  1. C

Lafal  النَّجْدَيْنِ  mengandung hukum bacaan Mad Layyin yang boleh dibaca 1 alif, 2 alif atau 3 alif

  1. B

Cukup jelas

  1. C

Ayat  فَلْيَعْبُدُوْارَبَّ هٰذَالْبَيْتِ  mengandung hukum bacaan Mad Layyin

Ayat  اِنَّ مَعَ اْلعُسْرِيُسْرًا mengandung hukum bacaan Mad Iwad

  1. B

Cukup jelas

  1. B

Cukup jelas

  1. A

Muwafiq Lahu (penerima infaq)

Muwafiq (pemberi infaq)

  1. D

Cukup jelas

  1. D

Mubah           : mengeluarkan harta untuk perkara mubah seperti berdagang

Wajib             : mengeluarkan harta untuk perkara wajib seperti menafkahi isteri

Sunnah          : mengeluarkan harta untuk tujuan sedekah

Haram           : mengeluarkan harta untuk tujuan yang diharamkan Allah seperti untuk menghalangi dakwah Islam

  1. A

Lafal بَيْعٌ  artinya jual beli

  1. D

Arti 100 biji tersurat pada lafal مّاِئَةُ حَبَّةٍ

  1. A

Berinfaq dengan niat mendapatkan pahala berarti bukan lillahi ta’ala (ikhlas karena Allah ta’ala)

  1. A

Menyayangi anak yatim (option A) dan memuliakan anak yatim (option B) tersurat pada ayat تُكْرِمُوْنَ الْيَتِيْمِ. Sedangkan memperhatikan orang miskin (option D) tersurat pada lafal تَحٰضُّوْنَ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِ

  1. C

Kesenangan tersurat pada lafal وَنَعَمَهُ

  1. A

Cukup jelas

  1. B

Cukup jelas

  1. D

Orang yang zalim tersurat pada lafal الظّٰلِمُوْنَ

  1. C

Pada ayat no. 1 kata infaq tersurat pada lafal اَنْفِقُوْا

Pada ayat no. 2 kata infaq tersurat pada lafal يُنْفِقُوْنَ

Pada ayat no. 5 kata infaq tersurat pada lafal اَنْفِقُوْا

  1. B

Cukup jelas

  1. B

Option A: hari tersurat pada lafal يَوْمٍ

Option C: subuh tersurat pada lafal يُصْبِحُ

Option D: turun tersurat pada lafal يَنْزِلَانِ 

  1. C

Cukup jelas

  1. A

Cukup jelas

  1. B

اْليَدُ اْلعُلْيَا  yang dimaksud pada hadits adalah orang yang memberi, sedangkan  اْليَدِ السُّفْلَى     adalah orang yang meminta

  1. A

Bunyi hadits secara lengkap sebagai berikut:

عَنْ حَكِيْمِ بْنِ حِزَامٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اَلْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى، وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ، وَخَيْرُ الصَّدَقَةِ عَنْ ظَهْرِ غِنًى، وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللهُ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللهُ (رواه البخارى)

Sanak keluarga tersirat pada lafal ...وَابْدَأُ بِمَنْ تَعُوْلُ...  (dan mulailah untuk orang-orang yang menjadi tanggunganmu)

  1. A

Cukup jelas

  1. A

Menyedekahkan seluruh harta yang dimiliki padahal dia masih memerlukannya dihukumi makruh karena dikhawatirkan akan menjerumuskan dia pada tindakan meminta-minta dan menyengsarakannya

  1. B

Cukup jelas

  1. D

Cukup jelas

 

JAWABAN SOAL MENJAWAB PERTANYAAN (B):

  1. Thuul
  2. Mad Iwad
  3. مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ
  4. Ikhlas
  5. Iffah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arti Lafal Surat Al Baqarah ayat 254

  SURAT AL BAQARAH AYAT 254   يٰٓاَيُّهَا   wahai فِيْهِ di dalamnya الَّذِيْنَ ...