KEJADIAN MENEGANGKAN
(Louise Adefita Rahayu)
“Tet… tet… tet…!” suara bel berbunyi, saatnya pulang sekolah.
Siswa–siswi berhamburan keluar kelas tak terkecuali aku juga. Seperti biasa aku dan Sita segera berlari menuju mobil yang biasa antar jemput kami. Dan ternyata mobilnya sudah standby di depan gerbang sekolahku. Aku langsung buru-buru lari dan memilih tempat yang lumayan nyaman. Beberapa menit kemudian, setelah rombongan lengkap, mobilpun berjalan pelan meninggalkan sekolah kami. Di sepanjang jalan yang kami lalui banyak siswa-siswi yang berjalan beriringan, ada juga yang naik sepeda onthel, banyak juga yang dijemput orang tuanya. Itulah salah satu bentuk kasih sayang dan perhatian orang tua kepada anak.
Ketika kami sedang asyik berbincang tentang banyak hal, tiba-tiba terdengar suara Syahrul meminta tolong, “Hei, tolong… tolong! Evi pingsan nich!” katanya panik.
Baru kali itulah aku melihat Evi pingsan, di mobil lagi. Entah dia sakit atau kecapekan. Kami jadi bingung.
Setelah Pak Sopir mendengar teriakan teman-teman bahwa Sisti pingsan, Pak Sopirpun langsung mempercepat laju mobil yang kami tumpangi. Kurang lebih lima belas menit kemudian, kami telah sampai di depan rumah Evi.
Setelah itu Evi segera diangkat ke dalam rumah yang ternyata kosong, tidak ada siapa-siapa. Hanya keponakannya saja yang ada di rumah. Aku baru ingat kalau di antara kami ada yang termasuk kerabat dekat Evi, yaitu Risti. Dialah yang kebagian menjaga Evi hingga orang tuanya pulang. Alhamdulillah, kami semua lega.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar