TERUNTUK WANITA TERHEBAT
DALAM HIDUPKU
(Dessy Aristanti)
Ibu…
Inilah kali pertama aku menulis surat untukmu ketika kita telah dipisahkan oleh ruang dan waktu. Dia-lah Allah Yang Maha Berkehendak telah memanggilmu. Memang terasa aneh bagiku, namun lewat sepucuk surat ini, aku justru dapat mengungkapkan isi hatiku.
Pecah tangisku mengawali tulisan ini, tak terbendung lagi rasa rinduku padamu, ibu. Seketika teringat wajahmu dan beratnya perjuanganmu membesarkan kelima anakmu.
Engkaulah wanita terhebat dalam hidupku. Wajah yang mulai mengeriput. Fisik yang kian melemah, namun jiwamu senantiasa kuat. Ingatkah ketika ibu tidak tidur hingga larut malam, menahan rasa kantuk demi menjahit baju anak-anakmu untuk berlebaran esok hari. Sungguh indah baju merah buatanmu. Aku masih menyimpannya. Andai baju itu masih muat untukku, aku akan senang memakainya.
Ibu….
Engkau lebih sering menahan lelahmu demi mencukupi kebutuhan anakmu. Kau relakan waktu istirahatmu, bangun dini hari untuk menyiapkan sarapan, setiap masakanmu terasa lezat di lidahku. Aku kangen sambal terasi buatanmu. Nikmat sekali saat kumakan dengan sepiring nasi hangat.
Ibu…
Cinta terindah di dunia adalah cintamu. Kasih sayang terikhlas hanyalah dari hatimu. Doa terbaik adalah doa yang terpanjat dari lisanmu. Terima kasih atas doa-doamu, ibu. Kuyakini, setiap doa yang kau panjatkan, langit senantiasa mendengarnya. Kini aku menjadi seseorang sebagaimana yang kau harapkan, GURU.
Allah menghadirkan jodoh untukku juga atas doamu. Kau bangunkan aku tengah malam kala itu. Kau ajak aku untuk bertahajud. Kau peluk aku dengan hangat sambil khusuk kau berdoa. Alhamdulillah, sekarang aku merasakan bagaimana menjadi seorang ibu. Seketika tergambar dengan jelas perjuanganmu melahirkanku, menyusui, membesarkan, mendidik hingga aku menjadi seperti sekarang. Semua itu sungguh tak terbalaskan. Sulit menjadi ibu sepertimu. Kau selalu ingin memberi yang terbaik untuk anakmu. Bagiku kau ibu yang sempurna.
Ibu…
Kini aku hanya bisa mengunjungi nisanmu dengan doa-doa. “Allahummaghfirlaha warhamha wa’afiha wa’fu’anha.” Ya Allah ampunilah dosanya, sayangilah ia, maafkanlah ia. Berilah ia tempat yang baik di sisimu karena ia telah menjalankan amanahnya sebagai ibu dengan sempurna. Semoga engkau termasuk golongan khusnul khotimah, dijauhkan dari segala siksa kubur. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar