AKHIR PEKANKU YANG SIAL
(Sumiati)
Hari Minggu itu aku disuruh ibu pergi ke pasar untuk membeli sayur, sekalian aku ingin membeli jajan pasar untuk sarapan. Aku mulai mengayuh sepedaku perlahan menuju ke pasar desa. Ternyata suasana pasar cukup ramai. Sepedaku aku parkirkan di tempat parkir paling tepi, kemudian aku mulai berjalan masuk ke area penjual.
Ini adalah hari pertamaku ke pasar sendirian. Biasanya aku hanya ngikut di belakang ibuku sambil membawa barang belanjaan yang sudah dibeli ibuku. Aku mulai berjalan mondar-mandir sambil tengok kanan kiri, celingukan mencari si penjual sayuran, hingga aku tak menyadari kalau gang pasar yang aku lewati ada lobang berisi air kotor kecoklatan bekas hujan. Dan aku menginjaknya. Sudah pasti air kotor itu muncrat dan mengenai bajuku, padahal saat itu aku mengenakan baju berwarna putih. Dasar sialan... aku hanya nyengir menyadari keteledoranku.
Aku melanjutkan kembali pencarianku. Berkeliling mencari tempat penjual sayuran. Setelah hampir sepuluh menit berjalan, akhirnya aku menemukan deretan penjual sayuran. Ternyata letaknya hampir berada di ujung pasar. Tidak pakai tawar-menawar, aku langsung membeli dua ikat kangkung seperti pesan ibuku. Akhirnya tuntas juga tugas belanja dari ibuku. Kini tinggal mencari jajan pasar untukku sendiri. Aku langsung berbalik arah ke tempat penjual jajan pasar. Kini tidak lagi harus mondar-mandir mencari-cari, karena tadi aku sudah sempat menemukannya.
Sesampainya di tempat penjual jajan, aku membeli beberapa potong donat dan sebungkus nasi pecel kesukaanku. Setelah itu aku langsung bergegas keluar pasar, namun tiba-tiba… aku merasakan ada benda yang jatuh dari atas langit tepat mengenai kepalaku, rasanya dingin-dingin menembus kulit kepalaku. Aku raba perlahan benda itu dan aku ambil, lalu perlahan pula aku lihat, “Apaan ini?” Untuk meyakinkan penglihatanku, aku cium benda hitam coklat itu... asem! Ternyata tahi burung... Dasar sial akhir pekanku kali ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar