DESAKU
(Afrilia Amandira Aristiarini)
Saat ini aku berusia 14 tahun. Aku tinggal di sebuah desa bernama Sawahan, yang berada di Kecamatan Watulimo. Desaku memang bukan desa yang besar dan modern, namun aku sangat senang tinggal di sana. Lingkungan yang bersih, udara yang begitu sejuk, dan sungai yang mengalir sangat jernih membuatku senang dan nyaman di sana. Selain lingkungan yang indah, masyarakat yang tinggal di sana juga sangat ramah. Setiap ada yang kesulitan, semua ikut membantu. Setiap ada yang sedih, yang lain menguatkan. Jika ada yang bahagia, yang lainpun ikut bahagia.
Dulu anak-anak di desaku sangat senang bermain di luar rumah. Bahkan terkadang banyak anak-anak yang bermain sampai ke sungai. Sungai merupakan area yang sangat digemari anak-anak pada saat itu, karena di sana kami dapat bermain air dan berkejar-kejaran. Sering sekali kami dimarahi karena lupa waktu dan pulang terlalu sore. Namun meskipun sering dimarahi, kami tetap kembali bermain di sungai. Selain bermain di sungai, kami juga sering bermain di halaman rumah. Kami sering bermain kejar-kejaran, petak umpet, masak-masakan, bermain kelereng, dan masih banyak lainnya. Meskipun hanya permainan sederhana, namun itu membuat kami sangat senang. Dan dengan seperti itu kami memiliki banyak teman bermain.
Namun saat ini, pengaruh globalisasi mulai masuk ke desa-desa, tidak hanya desa yang aku tempati, namun juga desa lainnya. Pengaruh globalisasi tersebut berdampak baik dan berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Dampak baiknya antara lain dapat memudahkan komunikasi jarak jauh, memudahkan kerja sama, dan sebagainya. Namun dampak buruknya juga tidak dapat dihindari. Dampak buruknya antara lain menimbulkan kecanduan pada HP. Di sisi lain, HP memang sangat dibutuhkan pada zaman seperti ini, namun HP menimbulkan dampak yang buruk juga, seperti jarang melakukan interaksi dengan masyarakat sekitar, menyebabkan jarang keluar rumah, jarang bermain bersama, dan hanya terfokus pada kehidupan maya saja. Hal itu menimbulkan sikap individual dan menimbulkan sedikitnya teman yang kita miliki.
Namun meskipun sangat berpengaruh bagi kehidupan, masyarakat di desaku masih bisa menjaga dan menetralisir dampak-dampak dan pengaruh yang ada, sehingga tradisi-tradisi yang ada masih bisa dipertahankan sampai sekarang. Meskipun ada pengaruh yang masuk namun masih bisa dinetralisir sehingga pengaruh yang buruk tidak terlalu mendominasi keadaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar