PERCERAIAN BUKAN AKHIR SEGALANYA
(Erista Chelsea Devina)
Mengapa harus ada pernikahan kalau ada perceraian?
Orang tuaku berpisah ketika aku masih kelas 1 SD. Perpisahan orang tuaku itu tentu membuatku sangat tidak senang. Dan hal yang paling aku benci pun terjadi, aku harus memilih "ikut ayah atau ikut ibu?" Sebuah pilihan yang benar-benar sulit. Inilah barangkali yang disebut “bagai makan buah simalakama”. Ketika itu akhirnya aku memutuskan untuk ikut ayahku karena dia yang merawatku dari kecil sampai sekarang. Hingga di usiaku 10 tahun aku enggan berkomunikasi dengan ibuku.
"Jangan begitu. Dia itu tetap ibu yang melahirkanmu." Ucap salah seorang temanku yang keluarganya harmonis.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, di usiaku yang beranjak remaja, aku mulai rindu untuk bisa berkomunikasi dengan ibuku.
"Apakah kau rindu dengan ibu?" Tanya ibu suatu waktu.
“Ya, tentu. Aku sangat rindu dengan ibu.” Jawabku pasti.
Mendengar jawabanku, ekspresi wajah ibuku begitu bahagia.
Aku jadi membayangkan seandainya saja ayah dan ibuku bisa bersatu kembal. Namun kenyataannya, mereka sudah tidak bisa berkumpul kembali dalam satu keluarga. Mereka sudah hidup bersama keluarganya yang baru. Dan aku… harus belajar mengerti dan menghargai keputusan yang diambil kedua orang tuaku.
Aku tetap bersyukur, walaupun mereka tidak bisa rujuk kembali, mereka masih bisa saling berkomunukasi dengan akrab dan menyayangi aku seperti layaknya seorang ayah dan ibu dalam keluarga harmonis.
Jujur saja, ketika melihat anak kecil di jalan sedang jalan bareng dengan kedua orang tuanya, aku merasa begitu iri. Ah, seandainya saja orang tuaku bisa bersatu kembali, betapa bahagianya aku…. Namun biarlah. Perceraian bukanlah akhir dari segala hal. Perpisahan bukanlah akhir dari cerita kehidupan. Aku yakin aku bisa sukses dan membuktikan kepada mereka kalau aku bisa tegar menghadapi semua ini. Bahwa pada saatnya nanti aku akan dapat membuktikan aku mampu meraih cita-citaku di bawah bayang-bayang perpisahan mereka.
Jangan pernah menyerah untuk apa yang kamu inginkan.
Jangan takut mencoba karena mencoba adalah kunci dari keberhasilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar