PUTUS
Oleh: Zahra Meani
“Kak itu Kak putus!” teriak Nita sembari jarinya menunjuk-nunjuk sesuatu.
Andi berjalan mendekati Nita, adiknya.
“Apa yang putus?”
“Itu Kak, goyang-goyang berjempalitan, aduh! Sepertinya sedang kesakitan Kak?!”
Andi mengalihkan pandangan ke arah yang ditunjuk Nita.
“Ah kamu ini! Ada-ada saja!”
Andi meninggalkan adiknya yang sedang mengamati ekor cicak yang putus dan jatuh di lantai.