MAD IWAD, MAD LAYYIN, MAD ‘ARIDL LIS SUKUN
Mad ‘Iwad
Mad menurut bahasa berarti panjang, ‘iwad berarti pengganti. Menurut istilah mad ‘iwad ialah bacaan panjang yang terjadi karena jika ada fathah tanwin berada di akhir ayat atau karena ada tanda waqaf. Cara membacanya dipanjangkan 2 harakat/satu alif.
Contoh: QS al Kahfi ayat 110:
Khusus fathahtain yang ada pada huruf ta marbutah tidak dibaca mad karena jika diwaqafkan berubah menjadi suara ha.
Contoh: QS Ali Imran ayat 8:
Mad Layyin
Mad menurut bahasa berarti panjang, layyin berarti lunak. Menurut istilah mad ‘iwad ialah bacaan panjang yang terjadi jika ada wawu sukun atau ya sukun yang didahului huruf berharakat fathah dan setelahnya berupa huruf hidup dibaca mati. Cara membacanya dipanjangkan 2, 4 atau 6 harakat.
Contoh: QS Quraisy:
Mad ‘Aridl Lissukun
Mad menurut bahasa berarti panjang, ‘aridl berarti baru/tiba-tiba, dan sukun berarti mati. Menurut istilah mad ‘aridl lissukun ialah bacaan panjang yang terjadi jika ada bacaan mad thabi’i, dan sesudahnya ada huruf hijaiyah berharakat hidup tapi dibaca mati karena berada di akhir ayat atau karena ada tanda waqaf. Cara membacanya dipanjangkan 2 harakat (qasr), 4 harakat (tawassuth), atau 6 harakat (thuul).
Contoh: QS al Ma’un ayat 1:
QS Yasin ayat 9:
QS az Zumar ayat 20: