06/09/23

Sepotong Cerita

 

SEPOTONG CERITA

Oleh: Afifah Zahrotussania

 


Hari ini Lia bangun lebih pagi dari biasanya untuk mengikuti perkemahan Sabtu-Minggu. Tadi malam dia sudah mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan karena ibunya selalu khawatir Lia akan kesusahan disana. Waktu sudah siang, Lia pun menyantap sarapan yang sudah disiapkan ibunya dan bersiap-siap untuk berangkat. Tak lama kemudian, terdengar suara yang memanggil namanya dari halaman depan rumah. Lia bergegas mencium tangan ibunya dan berlari keluar. Dia pun berangkat dengan temannya, Fira. Mereka berdua berjalan kaki bersama  karena jarak sekolah yang tidak terlalu jauh.

Eh Rin? Mau bareng? Tawar Lia saat melihat Rina yang berjalan sendirian.

Iya. Jawab Rina dan dibalas tatapan tak mengenakkan dari Fira.

Acara dibuka oleh Pak Anto dan sekaligus mempersilakan kakak-kakak pembina untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu.

Perkenalan pertama di awali oleh laki-laki yang cukup tinggi, dia bernama Ade. Terdengar sorak anak-anak perempuang mengiringi langkahnya memperkenalkan diri. Dilanjutkan perkenalan oleh kakak Ifa dan kakak-kakak yang lain. Namun, bagi anak perempuan, sapaan terakhir inilah yang mereka tunggu-tunggu. “Perkenalkan saya Aif, senang bertemu dengan kalian.Sapaan terakhir yang diikuti dengan sorakan paling riuh.

Kak Aif ganteng banget nggak sih Li? Ucap Dayu pada Lia.

Iyalah, udah jelas. Tapi dengar-dengar sih, dia pacaran sama kakak yang itu. Jawab Lia dengan menunjuk salah satu perempuan di depan.

Kak Ifa? Dia juga cantik, kulitnya sawo matang, senyumnya manis. Kak Aif juga ganteng, udah klop sih.” Ucap Dayu. “Yaudah cari yang lain aja Yu.” Sambungnya.

Karena jumlah murid yang cukup banyak, pembelajaran yel kali ini dibagi menjadi dua kelompok, kelompok putra dan putri. “Disini ada yang sudah pernah belajar yel?” Kak Ifa bertanya dan dijawab dengan beberapa acungan tangan. Kak Ifa mulai mengajari langkah pertama untuk yel-yel. Kaki kanan dihentakkan ke depan diikuti kaki kiri yang diangkat, dan ketika kaki kiri diturunkan kaki kanan dihentakkan ke belakang, gerakan seterusnya berulang-ulang. Ada beberapa yang sudah bisa dan yang lain masih bingung serta mengulang-ulang. Ani terlihat masih bingung dengan gerakannya. Dayu mencoba membantunya, Kaki kanan itu ke depan bareng kaki kiri yang diangkat.Ani mencoba berulang kali tapi tetap tidak bisa, sedang Dayu sudah melanjutkan ke gerakan yel kedua. Di depan kak Ifa sudah mempraktikkan sebanyak 5 gerakan. Kak ifa melihat dan bertanya pada Ani yang masih bingung dengan gerakan-gerakan yel. Ani tidak menjawab dan hanya menunduk. Dayu yang melihat itu mengatakan kepada kak Ifa bahwa Ani belum paham gerakan yang pertama.

Belum? Bingungnya dimana? Tanya kak Ifa kepada Ani yang hanya dijawab gelengan.

Ani mulai terisak, terlihat beberapa teman mengerumuninya.Kenapa An?Tanya Siti. Melihat hal itu, Kak Ifa mengajak Ani untuk belajar bersama dari awal. Akhirnya Ani bisa belajar 1 sampai 3 gerakan dengan bantuan kak Ifa. Walaupun belum bisa menyamai teman-teman yang lain, dia sudah senang.

Kegiatan pertama berakhir jam 11 siang. Sambil menunggu adzan dhuhur semua siswa masuk ke tenda masing-masing. Dayu yang merasa gerah berada di dalam tenda kemudian memilih keluar.

“Dik punya instagram?” Terdengar suara yang tak asing ditelinga Dayu. Ternyata suara Kak Ade.

 “Wah.. si Dayu mulai terbang itu!” Ucap Lia yang melihat kak Ade menghampiri Dayu. Fira hanya menimpali dengan anggukan.

“Punya kak, mau follback-an?” Tanya Dayu tanpa basa-basi.

Setelah sholat dhuhur mereka makan siang. Dan menuju kegiatan selanjutnya, tali temali.

Mungkin ini kegiatan yang paling disukai Fira, melihat anak itu tidak bisa diam. Fira bersama dengan Edo dan Beni mengambil tali rami yang berada di gudang. Mereka bertiga kemudian membawa karung  berisi tali rami ke lapangan. Kegiatan tali temali kali ini dibimbing kak Ade, kak Bambang dan kak Nia. Mereka diajari tentang jenis-jenis simpul dasar, seperti simpul hidup, simpul mati, simpul pangkal, simpul jangkar, dan masih banyak lagi. Semua fokus, kecuali Dayu yang sejak tadi tersipu malu karena kak Ade. Kegiatan pun berlangsung sampai sore.

Sebenarnya ada beberapa ketentuan perkemahan kali ini, salah satunya semua konsumsi siswa akan disediakan oleh sekolah, dan meminta siswa untuk tidak membawa makanan dari luar. Tapi masih ada beberapa orang tua yang membawakan makanan untuk anaknya. Beragam, ada yang membawakan martabak, bakso, nasi goreng, bahkan sejenis seblak.

Saat perkemahan acara yang paling ditunggu-tunggu saat malam adalah acara api unggun. Acara api unggun malam ini benar-benar puncaknya. Beberapa kakak pembimbing menyanyikan lagu, mulai lagu mayor, lagu dangdut, sampai lagu galau, semua tak terlewatkan. Ada juga stand-up comedy dari Beni. Walau tidak lucu, semuanya ikut tertawa dan bersorak ramai. Acara ditutup pukul 10 malam. Kemudian semua siswa kembali ke tenda masing-masing dan beristirahat.

Paginya, semua siswa berkumpul di lapangan untuk senam bersama. Instruktur senam kali ini adalah Beni. Beni membawakan senam pinguin, senam legendaris yang hampir semua peserta sudah hafal dengan gerakannya. Semua siswa sangat antusias mengikuti senam pagi. Setelah senam kakak pembina memberikan waktu kepada semua siswa untuk bersiap diri mengikuti kegiatan selanjutnya.

Kegiatan hari ini adalah belajar sandi dan beberapa fun games sebelum pulang. Pelajaran sandi kali ini dibimbing kak Fia dan kak Aif. Kak Fia meminta para siswa untuk berpasangan dengan temannya. Dayu berpasangan dengan Lia, Siti dengan Ani, dan yang lainnya sudah memiliki pasangan masing-masing.

“Fira sama Rina ya?” Kata Kak Fia sambil menggandeng Rina untuk duduk disebelah Fira. Fira duduk satu bangku dengan Rina. Tapi kelihatannya mereka berdua sama-sama tidak nyaman.

Kegiatan pun dimulai, kak Aif menjelaskan di papan tulis dan menggambar kotak serta membaginya menjadi 9 bagian, kemudian menggambar 2 garis miring yang membentuk tanda silang. Tiap bagian-bagian kosong diisi oleh 2 huruf. Itu sandi kotak 1. Semuanya menulis ulang tulisan di papan tulis. Kak Aif sudah membuat soal di sebelahnya, menyuruh mereka mengerjakan dan cepat-cepat mengumpulkan di meja depan. Ani berjalan terlebih dulu, mengumpulkan hasil jawabannya bersama Siti. Kelihatannya dia sudah menemukan bidangnya saat ini.

Fir, ini huruf A atau E?Tanya Rina.

“Nggak tahu.” Jawab Fira singkat.

Melihat Fira dan Rina, kak Fia pun mendekatinya. “Fira ada masalah?” Kak Fia mendekati Fira yang sejak tadi terlihat murung.

“Kak aku sendiri saja ya.” Ucap Fira.

“Kenapa?” Tanya kak Fia sambil duduk disamping Fira dan meminta Rina untuk pindah duduk.

Kak Fia bertanya kepada Fira tentang alasannya ingin berganti pasangan. Fira mulai mengatakan alasannya bahwa dia kurang suka dengan Rina yang dianggapnya bersikap sok baik. Fira menganggap bahwa sikap baik Rina hanya untuk mendapat pujian dan pamer saja. Mendengar hal tersebut, kak Fia menasihati Fira untuk tidak berpikiran buruk tentang orang lain terutama teman sendiri. Kak Fia pun mengingatkan Fira tentang dasa darma nomor 2, yaitu cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. Setelah mendengar nasihat dari kak Fia, akhirnya Fira meminta maaf dan berbaikan dengan Rina. Rina pun menyambut baik permintaan maaf Fira.

Lagi apa Sit?" Tanya kak Ifa yang melihat Siti menulis sendiri waktu istirahat makan siang.

Ini kak nulis cerpen, buat tugas.” Jawab Siti.

“Bagus-bagus lanjutkan.” Puji kak Ifa sambil menepuk-nepuk pundak Siti.

Setelah kak Ifa pergi, Siti melanjutkan kegiatan menulisnya. Dia menulis kegiatan random, mulai dari Ani yang menangis, Dayu yang baper sama kak Ade, Beni yang rusuh, Fira yang marah sama Rani, atau Lia yang kelihatannya semakin dekat dengan Edo.

Beberapa hari setelah kegiatan perkemahan, mereka berkumpul lagi di lapangan. Sebenarnya bukan kegiatan kumpul biasa, tapi ada rencana rahasia. Mereka berkumpul setelah pulang sekolah, masih berseragam dan langsung keluyuran.

Kenalan dulu dong, kan sepatu baru!” Ucap Fira sambil berlari karena Rina mengejarnya.

Selagi Fira dan Rina kejar-kejaran, Dayu yang melihat kak Aif dan kak Ifa yang berjalan berdua berteriak, Kak Aif!” Namun, kak Aif dan kak Ifa meneruskan langkahnya karena tidak mendengar teriakan Dayu. Mereka pun kembali kerencana awal, yakni rencana ulang tahun Rina sepulang sekolah ini. Mereka membawa Rina ke toko kue kecil di pinggiran jalan raya. Mereka mengumpulkan uang 50.000 untuk membeli kue. Tapi ternyata harga kue lebih mahal dari itu, jadi mereka hanya membeli beberapa potong donat dan sebuah kotak pensil sebagai hadiahnya. Rina yang sudah sadar dengan rencana teman-temannya tersenyum senang. Meraka kemudian bernyanyi bersama-sama.

Happy birthday to you, happy birthday to Rina, happy birthday, happy birthday, happy birthday  to you!

Walau liriknya sangat tidak harmonis dengan iramanya, itu adalah ulang tahun terbaik Rina sejauh ini.

Arti Lafal Surat Al Baqarah ayat 254

  SURAT AL BAQARAH AYAT 254   يٰٓاَيُّهَا   wahai فِيْهِ di dalamnya الَّذِيْنَ ...