06/09/23

Dark Night Story

 

DARK NIGHT STORY

Oleh: Pingkan Nonita

 


Malam itu Rina sedang menuju perjalanan pulang dari rumah temannya yang agak jauh dari rumahnya. Pada malam itu Rina pulang sekitar pukul 21.30. Tak seperti biasanya malam itu tampak hanya satu dua kendaraan yang berlalu lalang. Malam ini terasa hening hanya terdengar suara motor yang menemani, itu pun jarang. Rina terus melajukan motornya tanpa rasa takut.

Di tengah perjalanannya, ketika ia sampai di depan makam dekat persawahan, tampak dari jauh ada seorang perempuan berbaju kuning yang  panjang bajunya di bawah lutut. Rina tampak terheran-heran, sekaligus merinding, mengapa malam-malam ada perempuan berani di depan makam, tiba-tiba Rina mulai merinding. Semakin mendekat, terlihat wanita itu sedang menunggu sesuatu dan tampak memerlukan pertolongan. Dengan pikiran positifnya Rina menghentikan laju motornya. Setelah itu dia tahu bahwa ternyata wanita itu adalah ibunya Dini. Namun wajahnya terlihat lebih dingin. Rina merasa lega setelah tahu bahwa itu bukan makhluk astral, Rina mengelus dadanya sembari menghela nafas.

“Bu mau kemana, Ibunya Dini kan? Saya teman Dini.” Ucap Rina.

“Iya ibunya Dini, saya mau ke rumah sakit, suami saya sedang dirawat.” Ujar si ibu dengan lembut.

“Dininya kemana Bu kok nggak nganterin?” Ucap Rina.

“Dini sudah ke sana, Nak.” Ujar si ibu.

“Ya sudah saya anterin Bu, naik saja Bu.” Ucap Rina.

Rina mulai menghidupkan motornya, lalu melajukannya. Di sepanjang perjalanan Rina merasakan hawa aneh menyelimutinya dan kadang mencium bau anyir. Tetapi Rina yang berani hanya berpikir positif mungkin itu bau bangkai hewan. Dengan petunjuk si ibu sampailah Rina ke rumah sakit, rumah sakit itu tampak megah dan lebih mewah dibanding rumah sakit lain. Ia seakan tidak sadar diri saat melihatnya, namun karena si ibu mengucapakan terima kasih ia jadi tersadar.

“Terima kasih ya Nak.” Ujar si ibu.

“Iya Bu, sama-sama.” Ujar Rina.

Ia kembali melajukan motornya. Kemudian sampailah ia di rumah. Dan membersihkan diri kemudian, beristirahat.

Keesokan hari, Rina ingin mengetahui bagaimana kabar ayah Dini. Rina mencoba menelepon Dini. Rina mengambil telepon yang berada di atas mejanya dan menelepon Dini.

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarokatuh Din.” Salam Rina.

Wa'alaikumussalam warrahmatullahi wabarokatuh, Rina ada apa?” Sambung Dini.

“Gimana kondisi ayahmu sekarang? udah baikan? Oh ya sakit apa Din?”. Tanya Rina

“Ayahku nggak sakit kok Rin, Alhamdulillah beliau sehat.” Jawab Dini.

“Loh! Bukannya semalam aku bertemu ibumu lalu ku anterin ke rumah sakit, katanya ayahmu sakit?” Tanya Rina dengan terperanjat.

“Apa? Tadi malam aku dan keluargaku di rumah saja kok Rin, bahkan makan malam bersama, kami nggak ada yang keluar!” Ucap Dini dengan rasa pelik dan jantung berdebar-debar tak karuan.

Rina terperanjat, teleponnya terjatuh dari genggaman, ia beringsut mundur seakan ingin menghantam tembok di belakangnya, raut wajahnya terheran-heran, merinding, ketakutan, teka-teki berkumpul jadi satu. Ia berusaha menenangkan diri, memungut kembali teleponnya, dan melanjutkan percakapannya dengan Dini.

“Lalu yang sama aku tadi malam siapa Din? Aku jadi takut ini!” Ucap Rina. “Ibunya saja langsung jawab pas aku tanya soal kamu, orang mirip banget kok!” Sambung Rina.

“Ya nggak tahu Rinaa! Aku aja juga syok, ngeri ih!” Ucap Dini dengan gemetar.

“Eh, sudah dulu ya Rin! Ibuku manggil nih, aku tutup dulu bye.” Ujar Dini.

“Ok, bye.” Tutup Rina dengan raut wajah yang ciut.

Setelah menutup teleponnya, dengan perasaan campur aduk Rina mengingat kejadian tadi malam saat dirinya mencium bau anyir. Tanpa pikir panjang lagi Rina menyimpulkan bahwa itu adalah sosok astral, dan rumah sakit itu bukanlah rumah sakit di alam nyata.

Arti Lafal Surat Al Baqarah ayat 254

  SURAT AL BAQARAH AYAT 254   يٰٓاَيُّهَا   wahai فِيْهِ di dalamnya الَّذِيْنَ ...