PUTRI KECIL AYAH
Oleh: Tharisza Noer Arifin
“Ayah... ayah, Lica mau itu!” Rengek Lica kepada sang ayah.
“Iya... Risa mau apa?” Kata sang ayah kepada putri kecilnya itu.
“Lica mau permen ayah.” Jawab Risa manja.
“Risa mau permen? Ya sudah, ayo kita beli.” Tutur lembut sang ayah.
Di tengah hiruk pikuknya malam, Risa kecil yang akan genap berusia 3 tahun juga ikut memeriahkan ramainya pasar malam di dekat rumahnya itu. Dia datang bersama ayah, ibu, dan kakak laki-lakinya. Biarpun usia mereka hanya terpaut 2 tahun tetapi sang kakak sangat menyayangi Risa.
“Risa..., Risa! Ayo kita naik ayunan itu.” Ajak sang kakak sambil menarik tangan Risa.
“Iya kak, ayo!” Ucap Risa semangat.
Singkat cerita, mereka menikmati suasana ramai pasar malam. Risa dan sang kakak asyik berputar-putar, bermain ayunan dengan penuh riang gembira. Ayah pun sibuk dengan kameran handphone miliknya karena tak mau melewatkan momen kebersamaannya dengan anak-anaknya. Dari raut wajahnya tampak dengan jelas bahwa ayah sangat menyayangi kedua anaknya itu.
“Ayah... Ibu... Seru sekali.” Ucap gadis kecil itu dengan suara imutnya.
“Iya, Nak hati-hati, jangan sampai jatuh. Pegangan yang erat lo!” Ucap ibu pada dua kakak beradik yang tengah asyik dengan permainannya itu.
“Tenang Bu, aku akan jagain adik kok Bu.” Teriak kakak Risa dari atas ayunan.
Tanpa terasa waktu berputar begitu cepat. Waktu sudah menunjukkan jam Sembilan malam. Ayah dan ibu pun mengajak Risa serta kakaknya pulang. Ketika melewati deretan kios penjual beragam makanan, tak lupa ibunya membeli beberapa jenis makanan untuk dibawa pulang.
Ada suatu pemandangan harmonis di tengah gemerlap ramainya pasar malam itu. seorang gadis kecil yang tertawa riang bersama sang ayah. Gadis itu duduk di pundak sang ayah dengan senyum dan tawa yang menghiasi wajahnya. Sang ayah seolah-olah menjadi pesawat dan gadis kecil itu menjadi pilotnya. Sang ayah juga sangat senang karena bisa membuat bidadarinya selalu tersenyum. Bahkan banyak ibu-ibu di sekitar yang membicarakan keharmonisan hubungan anak dan ayahnya ini.
Waktu demi waktu telah berlalu. Gadis kecil bernama Risa itu mulai tumbuh remaja dan usianya pun sudah menginjak 15 tahun. Tapi kasih sayang sang ayah pada Risa tak sedikitpun berkurang, semua masih terasa sama seperti dulu. Sang ayah tak bosan mengatakan kepada gadis kecilnya itu bahwa meskipun Risa sudah remaja, namun bagi sang ayah dia adalah putri kecilnya. Ayah juga selalu menjaga Risa seperti yang ia lakukan saat Risa masih kanak-kanak.