CITA-CITAKU MENJADI ORANG SUKSES
(Niluh Putri Mentari)
Isian formulir biodata atau identitas untuk anak-anak seringkali meminta untuk mencantumkan cita-cita kita. Dan mungkin bagi anak-anak, pertanyaan tentang cita-cita adalah salah satu hal yang paling menyenangkan. Tetapi tidak bagiku. Karena aku merasa bingung untuk menjawabnya. Cita-cita menjadi dokter, guru, polisi, itu merupakan jawaban anak-anak pada umumnya. Cita-cita tersebut pastinya menduduki peringkat pertama atau merupakan cita-cita yang banyak diminati oleh semua kalangan anak-anak. Mengapa profesi tersebut sangat disukai anak-anak? Karena di mata anak-anak, orang-orang dengan profesi tersebut tampak begitu gagah, keren, berwibawa, dihormati, dan disegani.
Aku mencoba mengingat-ingat kembali apa jawabanku ketika dulu ditanya tentang cita-cita. Sepertinya jawabanku tidak ada dalam daftar yang disebutkan di atas. Karena jawabanku bukanlah sebuah profesi, melainkan aku ingin menjadi orang yang sukses. Cita-cita itu muncul karena dulu aku bingung mengenai cita-cita yang aku inginkan. Padahal kita semua bebas untuk memilih sebuah cita-cita yang diinginkan. Tinggal memilih saja tetapi masih bingung. Tetapi sampai sekarang aku masih konsisten dengan cita-citaku itu. Aku masih tetap ingin menjadi orang yang sukses. Bukan karena aku masih bingung ingin menjadi apa kelak. Bukan pula karena aku pasrah dengan jalan hidup yang telah digariskan. Tetapi bagiku, ingin menjadi orang yang sukses itu adalah sebuah cita-cita yang tinggi dan mulia.
Dari hasil perenungan dan pemikiran yang telah aku lakukan, akhirnya aku bisa mendefinisikan mengenai orang yang sukses yaitu orang yang bisa bersyukur dan bermanfaat. Hanya sesederhana itu saja. Bisa bersyukur artinya bisa menerima dengan ikhlas, lapang dada, tanpa ada penyesalan dan kekecewaan atas segala sesuatu yang diamanahkan oleh Allah padanya, segala yang diraihnya, dan segala yang ada pada dirinya.
Bersyukur juga berarti bisa memanfaatkan dan menggunakan segala sesuatu sesuai dengan peruntukannya, tetap memenuhi hak dan kewajibannya. Jadi, sukses itu tidak harus banyak harta. karena kesuksesan tidak diukur dari apa yang dimiliki atau dicapai, melainkan bagaimana seseorang bisa menyikapi dan memanfaatkan apa yang ada padanya dan dimilikinya, bukan malah menyia-nyiakan kehidupannya dengan hal-hal yang tidak berguna.
Orang yang berguna adalah orang yang bisa memperbaiki keadaan dan bisa menginspirasi orang lain. Dengan begitu, sukses bisa diraih oleh siapapun. Sukses bukan milik golongan tertentu. Intinya bahwa sukses itu hanya bisa diraih melalui dua kata kunci yaitu bisa bersyukur dan bisa bermanfaat bagi orang lain.