MAD IWAD, MAD LAYYIN, DAN MAD ARIDL LISSUKUN
Mad ‘Iwad
Pengertian menurut lughah atau bahasa:
Mad : panjang
Iwad : pengganti
Pengertian menurut istilah ilmu tajwid:
Mad ‘iwad ialah bacaan panjang yang terjadi karena jika ada fathah tanwin berada di akhir ayat atau karena ada tanda waqaf.
Cara membacanya:
Bacaan mad dipanjangkan 2 harakat/satu alif. Dengan mengganti bunyi fathah tanwin menjadi bunyi fathah.
Contoh bacaan:
QS al Adiyat ayat 1 dan ayat 4 berikut:
واْلعَادِيَاتِ ضَبْحًا
فَاَثَرْنَ بِهِ نَقْعًا
Khusus fathahtain yang ada pada huruf ta marbutah tidak dibaca mad karena jika diwaqafkan berubah menjadi suara ha.
Misalnya seperti pada bunyi QS Ali Imran berikut:
مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً
Mad Layyin
Pengertian menurut lughah atau bahasa:
Mad : panjang
Layin : lunak
Pengertian menurut istilah ilmu tajwid:
Mad layyin ialah bacaan panjang yang terjadi jika ada wawu sukun atau ya mati yang didahului huruf berharakat fathah dan setelahnya berupa huruf hidup tapi dibaca mati karena waqaf (berhenti).
Cara membacanya:
Bacaan mad layyin boleh dibaca sejang 2, 4 atau 6 harakat.
Contoh bacaan:
QS Quraisy ayat 1, 2 dan 4 berikut:
لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍ - اِيْلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَٓاءِ وَالصَّيْفِ
اَلَّذِيْ اَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ وَاٰمَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ
Mad ‘Aridl Lissukun
Pengertian menurut lughah atau bahasa:
Mad : panjang
‘Aridl : baru atau tiba-tiba
Lissukun : karena ada sukun/mati
Pengertian menurut istilah ilmu tajwid:
Mad ‘aridl lissukun ialah bacaan panjang yang terjadi jika ada bacaan mad thabi’i, dan sesudahnya ada huruf hijaiyah berharakat hidup tapi dibaca mati karena berada di akhir ayat atau karena ada tanda waqaf.
Cara membacanya:
Cara membaca mad ‘aridl lissukun adalah jawaz (boleh) dibaca 2 harakat (qasr), 4 harakat (tawassuth), atau 6 harakat (thuul). Namun yang paling afdhal/utama dibaca sepanjang 6 harakat.
Contoh bacaan:
شَدِيْذُ اْلعِقَابِ
مَلِكِ النَّاسِ
هُمُ اْلمفْلِحُوْنَ
عَلٰى طَعَامِ اْلمِسْكِيْنِ
فِيْهَااْلفَسَادَ
بِغَيْرِ حِسَابٍ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar